Masalah ban bocor bisa terjadi kapan saja, di mana saja. Saat itu terjadi, solusi tercepat adalah menambalnya. Tapi tahukah kamu, metode tambal ban berbeda tergantung pada jenis ban yang digunakan? Di dunia otomotif, dikenal dua tipe ban utama: ban tubeless dan ban biasa (dengan ban dalam). Meskipun keduanya sama-sama digunakan pada kendaraan roda empat, cara penanganan bocor antara keduanya ternyata cukup berbeda.
Perbedaan Struktur Ban
Ban tubeless tidak menggunakan ban dalam. Udara langsung ditampung dalam rongga antara ban dan velg. Desain ini membuat ban tubeless lebih tahan terhadap kebocoran kecil dan masih bisa digunakan untuk berkendara dalam jarak pendek setelah tertusuk benda tajam.
Sebaliknya, ban biasa masih mengandalkan ban dalam sebagai tempat menampung udara. Ketika tertusuk, biasanya yang bocor adalah ban dalamnya. Jika ban dalam rusak, udara langsung keluar, sehingga pengemudi harus berhenti secepat mungkin untuk menghindari kerusakan lebih lanjut.
Proses Tambal Ban
Untuk ban tubeless, tambalan bisa dilakukan langsung di lokasi kebocoran tanpa harus melepas ban dari velg. Teknisi cukup menusuk lubang dengan alat khusus, kemudian memasukkan tambalan karet berbentuk seperti tali. Proses ini cepat dan efisien, cocok untuk kondisi darurat di jalan.
Ada juga metode tambal dari dalam, di mana ban harus dilepas dari velg terlebih dahulu, kemudian bagian dalam ban ditambal menggunakan patch khusus. Metode ini lebih kuat, tapi butuh waktu lebih lama.
Sementara itu, tambal ban biasa memerlukan proses lebih panjang. Ban harus dilepas dari velg, lalu ban dalamnya dikeluarkan. Setelah titik bocor ditemukan, teknisi akan menambalnya dengan lem dan tambalan karet. Setelah itu, ban dalam dimasukkan kembali dan ban dipasang ulang ke velg.
Efisiensi dan Kepraktisan
Dari sisi waktu, tambal ban tubeless jelas lebih praktis. Dalam kondisi normal, prosesnya bisa selesai hanya dalam 10–15 menit, tergantung tingkat keparahan bocor. Bandingkan dengan ban biasa yang bisa memakan waktu dua kali lebih lama karena harus bongkar pasang ban dan ban dalam.
Soal biaya, tambal ban tubeless sedikit lebih mahal, tapi selaras dengan kemudahan yang didapat. Biaya tambal ban biasa lebih murah, namun prosesnya jauh lebih repot.
Risiko Tambalan
Tambal ban tubeless lebih aman karena meskipun terjadi kebocoran, tekanan udara tidak langsung turun drastis. Kamu masih punya waktu untuk mencari tempat aman atau memanggil layanan tambal ban panggilan seperti Otomax On Demand.
Namun pada ban biasa, jika ban dalam bocor atau pecah, udara akan langsung keluar total. Ini berisiko tinggi terutama jika terjadi di jalan tol atau saat kecepatan tinggi.
Kapan Harus Ditambal dan Kapan Harus Diganti?
Tambal ban bisa menjadi solusi jika lubang bocor masih kecil dan berada di bagian tengah telapak ban. Namun jika kebocoran terjadi di dinding samping ban atau ukuran lubang terlalu besar, sangat disarankan untuk mengganti ban demi keselamatan berkendara.
Kesimpulan
Memahami perbedaan tambal ban tubeless dan ban biasa sangat penting agar kamu tidak salah penanganan. Ban tubeless menawarkan kepraktisan dan efisiensi dalam penanganan bocor, sedangkan ban biasa butuh proses lebih lama dan lebih rumit. Untungnya, sekarang kamu bisa panggil teknisi ke lokasi kapan saja lewat layanan Otomax On Demand.
Cukup buka website otomax.store dan booking layanan tambal ban mobil di lokasi kamu. Cepat, aman, dan tanpa repot keluar rumah.